Powered by Blogger.
  • Home

10 for Ten

Terkadang atau malah keseringan, kaki membawa saya ketempat yang mengagumkan tanpa perlu banyak perencanaan. Tanpa perlu berlelah-lelah dengan banyak pertimbangan. Dalam beberapa hal, kita harusnya segera melakukan, segera berjalan tanpa banyak pertimbangan, ketakutan, expectasi dan segala bla-blanya. Yah, terkadang spontan itu memberikan banyak keseruan.

Seperti weekend kemarin, saya liburan dadakan. Awalnya hanya terselip dichat keinginan hiking saat ngobrol bareng yaya. Tau-taunya doi juga mikir hal yang sama. Sudahlah dengan segera dia bilang "Besok saya ke Makassar kalau begitu". Dan jumat malam dalam perjalanan pulang ke kosan, saya dapat chat "siapin makan, lapar". Singkat ceirta, yaya sampai-makan-telpon albi-albi datang-bawa makan-kami makan lagi-cerita sampe jam 12- hasilnya adalah "liat besok saja, kita bakal kemana". 

Besoknya, kami ngulet di tempat tidur mikirin gimana caranya jalan-jalan. Setelah galau bakal naik apa karena mobil kaka Al dipake buat arisan, jam 10 hp berdering dan Al bilang bapaknya ndak jadi bawa mobil. Horeeee, manis menggonggong tanda kemenangan dimulai. Kami bisa jalan-jalan ke Bislap, Maros, daerah sungai dekat Bantimurung. Kata Al, saya bakal suka. Ahh, apasih yang saya ndak suka kalau kayak begini ceritanya Al. 

Dengan hati riang gembira kami bertiga siap, sebelum jalan kami sarapan di depan kosan. Entah itu sarapan atau makan siang, nobody care lah. Setelah kami kenyang, kami jalan. Dalam perjalanan kami nyasar di tol, sangat-sangat mahir ternyata driver kami ini, katanya Bolang, masak di tol aja nyasar -_-". Sebelum keluar dari makassar, kami mampir beli cemilan dan agak sedikit kebablasan. :D

Karena sedari tadi, langit memang agak-agak mendung dan semakin keluar makassar semakin gelap dan akhirnya hujannya ndak bisa nahan lagi, akhirnya tumpah deh. Si bolang mulai lagi worrynya, "wahh ini ujan lagi ini, bemana itu jadinya". lah mau gimana lagi, dalam hati saya malah senang kalau ujan hahaha. 

Masuk bantimurung, cuacanya tiba-tiba membaik. Ada yang lucu sih, kalau kami bilang "ya udah bantimurung aja, biar ndak basah-basah amat, kalau ke bislap nanti agak berbahaya karena harus jalan dulu sekitaran sekian kilo" lalu cuaca membaik. Saat membaik kami berubah lagi "wess, lanjut lagi saja ke bislap" dan beberapa menit kemudian hujan lagi. miauuu kali lah cuaca ini hahaha.

Btw., terakhir ke bantimurung itu sekitar dua tahun lalu dan sekarang ternyata sudah banyak berubah. Spot pariwisatanya semakin banyak. Kemarin waktu berencana mau ke bislap, kami nunggu di depan waterboom maros kalau ndak salah. Disana saya liat ada beberapa yang kemungkinan mahasiswa yang siap-siap mau arum jeram. wah, asyik sekali sepertinya cowok-cowok ini. tapi karena kami nd se prepare mereka buat main di sungai, akhirnya kami mutar balik menuju ke Bantimurung. Finally, saya ke Bantimurung. Saya suka sekali dengan tempat ini, sukaK.

Hujannya sudah mulai reda, kami bermaksud main di kolam renangnya saja dulu sebelum masuk ke air terjun, nunggu cuaca agak cerah. Dan ternyata kolam renang yang biasanya saya kunjungi waktu kuliah itu lagi dalam perbaikan -_-". Ketauan deh kalau kami anak baru. Untunglah si anak baik yang nyupirin daritadi pinter, Albi bilang tadi sebelum masuk ada sesuatu yang baru, mungkin kolam. Dan segeralah kami menuju tempat yang dimaksudkan. Ada waterpark ternyata, baru buka juni tahun lalu. Dan tempatnya lucu, saya masuk nanya-nanya dulu dan setelah tahu asal muasal waterpark ini, saya ngajak yaya sama albi. tiket masuk 12 ribu sis, worth it bangetlah.

kolam buat anak-anak, ada seluncuran mininya :D

main sini juga boleh, berasa dipijitin kalau ketimpa airnya.

Albi paling suka sama drama ember tumpahnya.

taman
seluncuran buat orang dewasa
Kolam alir
Foto-foto barusan bikin pengen weekend lagi -_-". Jadi waterpark ini terdiri dari dua kolam yang terpisah, satu kolam buat anak kecil dan satunya lagi kolam alir yang kedalamannya sekitar 1,2 m. ditengah kolam alir ada kolam renang buat seluncuran. Kolam alinya ndak seluas bugis watepark di Antang, Makassar, tapi menurut saya ini udah lumayan lah. Di pinggir kolam alir disediakan bale-bale buat duduk dan hal apapun yang ingin anda lakukan, haga sewanya 75 ribu. Kami mesan satu buat dipake nyimpen barang dan tempat albi berteduh karena doi takut atit kena ujan -_-. manja kali anak ini semenjak jadi orang kantoran. Walaupun begitu, dia masih pengen motoin saya meski harus berpayung-payung. Kalau bisa, saya mau duplikat albi saja deh, sayang kali saya sama anak ini. hahaha

kerjaan al di bale-bale, paparazi.
ini, ndak nahan. mamak pengen gini aja terus.
yoga dalam air :'D
headstand gagal total.
fokus sama stalaktit buatan yang dibelakang saja.
sedih kali muka saya ini,, itu ujannya gimana yah menjelaskannya. ahhh...
no one can stop me. I love rain, I love pool, I love you more tapi :D

ndak dingin sama sekali kok.

fokus sama hujannyaa saja
Kami main jam 12 sampe jam 3 lewat, gimana ndak pucat. Ada yang aneh sih, kenapa waktu jadi sangat cepat selama kami disini yah, saya juga bingung. Lalu kami beres-beres dan siap-siap masuk ke air terjun.. Aihhhh, senangnya adek kalau begini. 

Tiket masuk air terjun itu 25 ribu, dan didalam sudah banyak yang nambah. Saya jelasin di foto saja yah. Oh iya, saya ndak pernah fokus sama kupu-kupunya kalau ke bantimurung karena selalu datang pas hari udah hampir habis. Jadi ndak pernah ketemu tour guide yang bisa menjelaskan sejarah dan hal-hal penting terkait tempat ini. Gua mimpi saja, saya tanyakan sama mbak-mbak yang jualan snack "kenapa dikatakan gua mimpi? karena ditemukan dalam mimpi". Masuk museum juga belum pernah, liat kupu-kupu juga ndak, selain yang sudah dijadikan hiasan *btw saya sedih liat hiasannya*. Saya akan kesini lagi dan belajar soal bantimurung dari A-Z, insha Allah.

parkiran, itu kaka Albi.

mamak sama papak mau pesen tiket.
ardi, entrepreneur cilik paling kece.
baru liat ada ini.
lempar saja tasnya,
banjir adrenalin

Dimasa depan, tempat ini akan jadi cerita dan orang-orang yang menemani saya, yang membuat saya ada artinya, yang mengenal saya dengan sangat baik, Yaya dan Albi adalah paket manis dalam hidup saya. Tanpa kalian, saya akan jadi apa minggu kemarin. Terima kasih mamak papak yang baik hati dan sangat sangat keren. I love you, so deep deep deep. 

entah siapa yang jadi bayinya, I love you cin.. so mat.

Yay. My soul sister
Al, My soul brader
Traveling bersama sahabat adalah momen paling menyenangkan. Mengumpulkan banyak kenangan, banyak cerita. Membangun banyak rasa, keterikatan, pemahaman, pengertian, tawa tak masuk akal dan setiap penat yang terselip dikepalamu lenyap. Traveling adalah proses seleksi, siapa yang harus dipertahankan dan cukup sampai disitu saja. Travelling adalah moment mengumpulkan mimpi, mengenal lebih dalam atau melupakan sejenak. Terima kasih Yay, terima kasih Al.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Binar bintang tumpah ruah di sepasang bola mata.
Pemiliknya setia menatapku setiap hari
Tuhan, surgaku memijak bumi.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Setelah patah
Tak ada alasan untuk menatap bintang di langit
Atau menghabiskan waktu kala hujan rintik-rintik hingga kalap membasahi bumi
Bahkan menghirup aroma bumi selepas hujan usai, tidak lagi melegakan

Setelah patah
Kesenangan dan gairah menjadi langka
Bintang, rintik hujan, angin dan petrichor hanya membuat hampa

Setelah patah
Sedih selalu menculik kala sendiri

Setelah patah
Meninggalkan hal-hal sendu
Tenggelam dalam gelak tawa agar lupa

Setelah patah
Matahari mulai terbit.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
inferno/in·fer·no/ /inférno/ n 1 neraka; 2 tempat atau keadaan yang menyerupai neraka (sangat tidak menyenangkan)

Mimpi, keinginan, harapan, pemahaman bisa datang dari mana saja, salah satunya dari Film. Ada banyak hal yang saya inginkan atau hal sulit yang kemudian bisa dipahami, berasal dari film. Saya bisa tenggelam dalam lembar-lembar tulisan, hilang saat blogging, lalu menjelajah saat menyasikan film. 

from here
Film ini mengekspos Italia (firence dan venice), tapi tidak seromantis "the tourist" melainkan seram dan mengerikan. Saya lalu teringat yaya, apa masih memimpikan venice kalau tampakannya seperti ini, menyilaukan dan banjir manusia. 

Inferno? sampai tadi malam saya masih meraba-raba apa maknanya. Lalu hari ini saya menuliskannya di mesin pencari. Kata pertama diatas menjawab pertanyaan saya. Ternyata neraka, pantas saja filmnya tidak begitu santai.

Prof. Langdon seperti biasa tampil memukau, walau kali ini lebih babak belur dan sedikit drama. Adegan terbaring di rumah sakit dengan perban penuh darah di kepala membuka film ini, kalau boleh pilih saya lebih suka film sebelumnya dimana Prof. Langdon dijemput saat sedang berenang. Saya bahas apa sih ini:')

Kali ini kisah yang dijadikan teka-teki adalah sejarah dari seorang penyair di masa pertengahan "Dante". Setelah membaca beberapa referensi tentang penyair yang dimaksud, ternyata Dante yang bernama lengkap Durante Degli Alighieri ini adalah raja penyair dari Firence atau Florensia, dan ada yang menyebutnya sebagai bapak kesusasteraan Italia abad Pertengahan. Divina Commedia (1292) adalah puisi berbentuk epik yag membuat namanya menjulang. Btw, karya ini terinspirasi dari kisah cintanya dengan perempuan yang selama hidup hanya dua kali dijumpainya, perempuan itu adalah Beatrice Portinaire. 

Kembali ke film yang berdurasi 2 jam ini, Professor sedang terlibat kasus perencanaan pemusnahan umat manusia dalam jumlah besar. Senjata yang akan digunakan untuk memusnahkan 92% *kalau tidak salah* umat manusia itu ternyata kresek plastik bening :D. Isi kreseknya bakteri yang bisa bereplika dalam sekian detik, dan penyebarannya melalui udara. Bakterinya luar biasa, :D

Ide memusnahkan umat manusia ini keluar dari kepala seorang milyuner muda yang otaknya cemerlang. Dikepalanya cuma ada dua pilihan, 1. Tidak berbuat apa-apa dan manusia akan punah 100 tahun kedepan, 2. Membinasakan sebagian besarnya untuk menghindari kepunahan. Logisnya yah pilih nomor dua. Tapi kan pilihannya tidak cuma itu, iya kan??

Over all film ini bagus, nomor kursi saya saja yang kurang bagus. Seat L, gimana ndak pegel nih leher. Saya jadi kurang lincah menemukan jalan keluar teka-tekinya :D. Kalian yang suka sejarah, suka film thriller, suka professor, suka ndak ada kerjaan sebaiknya nonton film ini.

Film ini memberikan referensi hidup masa depan, menghabiskan waktu dengan membaca sejarah mungkin bisa jadi pilihan, berada diantara tumpukan buku. Lalu kisah professor dengan ibu WHO? mereka saling suka tapi tidak bisa bersama karena passion yang tidak bisa ditinggalkan. Tuh kan, manusia bisa kekeuh sama passionnya, tapi mungkin Ibu WHO bisa menetap di cambridge setelah pensiun. Menemani professor menghabiskan sisa waktu agar kisah mereka tidak seperti Dante dan Beatrice.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Salah satu film panjang yang saya saksikan minggu ini, Snowden. Film ini diangkat dari dua buah novel yang digabungkan yaitu "Time of the Octapus" dan "Snowden, the Inside Story of the World's Most Wanted Man"  (based on referensi). Sebelum film ditayangkan, muncul tulisan besar di layar "DRAMATIZATION OF REAL EVENTS". Tadinya saya mengira ini adalah true story, entah saya baca sepintas dari sumber mana, saya lupa tepatnya. Yang saya ketahui, jika film yang diangkat dari kisah nyata biasanya dituliskan based on true story, lalu jika ini ditambahkan dengan kata "dramatisasi", dikepala saya munculnya mungkin agak dimelo-meloin.

Terlepas dari unsur-unsur penting dari sebuah film, yang biarlah jadi bahan untuk para kritikus film. Bagi saya film ini banyak memberikan pelajaran. Saya baru tahu kalau hal-hal seperti ini pernah terjadi *hihihi ketahuanlah kalau saya ini malas cari berita.

Film ini bercerita tentang seorang tokoh yang paling di cari oleh Amerika Serikat karena telah membocorkan dokumen NSA yang sangat rahasia, atau kerennya disebut whistleblower. Yah, seperti biasa setiap sosok heroik selalu berangkat dari idealismenya. Karena merasa pelacakan informasi seluruh warga negara Amerika dan sedang mengarah keseluruh dunia ini adalah hal yang tidak tepat atau melanggar hak asasi manusia yang dilakukan oleh Pemerintahan Amerika. Sehingga membawa Snowden pada satu keputusan besar dalam hidupnya yaitu meninggalkan pekerjaannya dan negaranya, menuju Hongkong dan membeberkan rahasia negaranya kepada seluruh publik. Hal ini tentu menggemparkan seluruh dunia terutama Amerika. Snowden merasa bahwa publik berhak tahu dan memberikan kesempatan untuk publik memutuskan benar atau salah terhadap tindakannya.

Setelah merilis informasi itu, tentunya Snowden mulai menjadi sasaran pemerintah. Keselamatannya terancam. Namun hal itu membuatnya lebih hidup dibanding sebelumnya saat bekerja di NSA, ia merasa memiliki beban hidup yang sangat ingin dilepasnya. Kini, Snowden merasa telah melakukan hal benar dan tak memiliki beban saat terbangun di pagi hari. Bukan kah itu lebih baik? semakin kesini, semakin membuat saya berfikir makna sebuah eksistensi.

Mungkin peristiwa diatas adalah garis besar film ini, yang memperlihatkan kekuatan Amerika Serikat, Rusia serta beberapa negara lainnya. Bagi yang tertarik dengan teknologi, politik dan hak asasi, film ini cocok untuk menambah referensi.

Selain peristiwa whistle blower ini, saya juga sangat tertarik dengan kehidupan Snowden dan pasangannya yang diperankan oleh Shailene Woodley. Saya suka sekali dengan adegan berantem mereka dimalam sebelum mendaki. Adegan ini sangat apik, memperlihatkan bagaimana beban yang dipikul oleh seorang laki-laki dan beban yang dipikul oleh sang perempuan. Dan bagaimana persepsi mereka yang tidak bisa ketemu, kedua belah pihak merasa diabaikan dan merasa bebannya paling berat. Dari sini, kita bisa melihat bahwa dimana-mana laki-laki selalu lebih realistis dan cenderung tidak berperasaan dalam keadaan terdesak. Berbeda halnya dengan perempuan yang alih-alih memikirkan realitas kehidupan terkait "beban hidup materil" malah lebih berfokus pada kondisi perasaannya dan perhatian yang diterimanya. "Welcome to the castle man :D, she is your princes" 

Sepertinya, hal seperti itu akan terjadi dalam kehidupan "romantic girls" or "hopeless romantic". Kasih mereka perhatian penuh dan mereka akan menganggap itu sangat berharga melebihi materi. Besar kemungkinan. hahaha.

Setelah menyaksikan film ini, saya akhirnya browsing dan baca-baca beberapa referensi terkait Edwards Snowden, si whistleblower. Informasi tentang Snowden ternyata sangat banyak, OH My, darimana saja saya selama ini. Dari informasi snowden, saya kemudian membuka beberapa hal, dari WikiLeaks, Julian Asange, Pilar Demokrasi dan NSA. Lalu apa yang saya dapatkan? Apa benang merahnya? Selamat datang di dunia yang semakin dewasa, bebas dan haus akan kebebasan serta kekuasaan. Bebas dalam hidup, yah manusia semakin terobsesi dengan kebebasan dan tentu saja kompetitornya adalah si pengekang kebebasan. Kedua pihak ini sama-sama mengklaim sebagai yang benar dan mampu membuat masa depan lebih baik.

you see this?? pantes si mas itu yang memerankan kak snow :D (source)

real event (source)

Sekian tulisan saya yang entah kenapa jadi begini amat :D



Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Setelah janji di postingan sebelumnya, kali ini saya akan melunasi hutang review tentang dessert yang saya cobain di Merkado Restaurant (bahasa spanyol, artinya pasar), resto ini terletak di lantai 6 Hotel Melia, terbuka untuk umum kok. Kalian bisa banget berkunjung ke sini, mau bareng keluarga, pasangan, anak atau cuma sendiri doang. Harga Makanannya berkisar 50 ribu up, kalau cake-cakenya 30-an deh.

tampilan Merkado Restaurant
Restaurant ini bisa dibilang cukup luas dengan dinominasi warna coklat, dari warna lantai dan dinding serta furniture-furniturenya. Lalu dindingnya dari kaca, membuat kita bisa menikmati view luar dan otomatis ndak bakal kekurangan cahaya. Ruangannya terdiri dari in door dan out door, diluar disediakan ayunan yang asli nyaman banget berasa jadi kepompong.

Baiklah, kita masuk ke menu. Karena waktu itu saya sudah lunch, jadi saya order minuman yang lagi promo yaitu Red Berry Punch dan dessert yang recommend dari mbak waitressnya "Molten Bitter Sweet Chocolate Fondant with Cotton Candy.

9 dari 10

coklatnya juara.

Kita awali dengan dessert cake ini dulu. Dessert ini terbagi tiga, cake, ice cream vanila, dan cotton candy sebagai garnicenya. Saya nyobain ice creamnya dulu, dan rasanya sama enaknya sama ice cream vanila lainnya, hanya saja saya agak sedikit terganggu karena berasa ada ice batunya jadinya ndak lembut masuk mulut :D. Tapi termaafkan dengan cakenya yang alakazam, cakenya sebelum dibelah terlihat biasa saja, tapi pas dibelah itu coklatnya melumer. Enak kalilah coklatnya, manisnya pas karena pakai dark chocolate. Saya kalau kesini lagi bisa dipastikan mau order dessert ini lagi ah. Harganya kalau ndak salah 60 ribuan, lumayan sih tapi worth it lah.

8 dari 10

Beralih ke minumannya yah, jadi waitressnya akan memberikan saran minuman atau makanan yang pas jika kita udah milih salah satunya, biar pas gitu rasanya, yahh kayak jodohlah. Karena saya udah pesen dessert yang sweet, jadi mbaknya nyaranin minum yang seger dan agak asem-asem gitu. dikasihlah red berry punch ini, seger banget apalagi didukung cuaca Makassar yang kadang terlalu kelewatan panasnya. 

Trus karena teman kencan saya juga memesan dessert yang sangat menggiurkan, akhirnya saya nyebrang dan nyobain puding pesanannya, dan rasanya TOP tapi coklat saya masih juara lah. Pudingnya paling juara platingannya, rasanya manis dan berasa ada caramelnya dan sedikit berasa telurnya dilidah saya. Soalnya saya ini agak sedikit sensi sama sensasi telur pada kue.

cotton candynya mirip ubur-ubur,, lucu kali ini
minumannya kak Ratna, pasangan sama mi aceh boleh nih *gagalfokus
Sambil menikmati dessert kami, mbak Citra Sales Manager yang nemenin kami siang itu mulai bercerita lagi. Jadi Hotel Melia sangat memperhatikan pelayanan, sehingga ada posisi yang namanya Guest Experience. Guest Experience ini bertanggung jawab mencari tahu informasi para tamu apalagi tamu "penting" macam saya mungkin yah *disambitgarpu. Misalnya nih, menyebarkan foto tamu kepada seluruh staff biar pas datang, bisa disambut sambil disebutkan namanya, cari tahu makanan favoritnya, kesukaan dan hal yang tidak disukai, sumbernya bisa dari linked-in, sosial media dan sebagainya. Secara jaman sekarang, informasi sudah sangat mudah diakses. Dengan begini, si tamu diharapkan merasa tersentuh, semacam personal touch. Saya suka sekali sih dengan ide ini, walaupun banyak yang sadar dengan hal-hal seperti ini, tapi masih sangat sedikit perusahaan yang mau menerapkannya. 

Masih ingin berkunjung lagi di Merkado Restaurant? Iya dong, masih banyak menu yang menunggu. 

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Kapan terakhir sakit? sakit yang bikin melek? sakit yang bikin mikir "Kok bisa gini yah?".

Saya masih ingat dua tahun lalu kalau ndak salah, pertama kali saya demam. Waktu itu Indri yang kasih tahu kalau saya lagi demam. Saking saya tidak tahunya bagaimana rasanya demam. Hal pertama yang saya rasakan saat "beneran sakit" adalah kagum. Entah kata ini sudah tepat atau tidak, tapi saat saya sakit, saya seperti sedang berada di laboratorium dan sedang melakukan pengamatan yang membuat saya "ohhh begini yah".

Kemarin, saat bangun tidur saya vertigo. Vertigo untuk pertama kalinya, yang muncul pertama kali di kepala "Oh vertigo kayak gini yah". Kamar saya berasa berputar, rotasi bumi. Cepat sekali. Kemudian saya tutup mata, lalu buka mata lagi untuk memastikan bahwa saya tidak sedang menghayal. Kamar masih berputar, saya kemudian menutup mata dan meringkuk. Seperti itu pengalaman saya, merasakan sensasi rotasi bumi.

Setelah saya membuka mata dan mendapati ruangan baik-baik saja, saya bangun dan ke kamar mandi. Lalu muntah, yang keluar air. Kemudian saya kaget, kali ini saya tidak kagum sama sekali. Saya ngeri.

Banyak hal yang kemudian terlintas dikepala, banyak hal yang membuat kepala penuh. sesak. 

Semenjak merasakan sebuah ilusi seperti kenyataan, vertigo mengajarkan banyak hal. Vertigo adalah tipuan, vertigo adalah teguran bahwa inderapun bisa menipumu. Vertigo memberi tahumu untuk melihat sesuatu dari banyak perspektif. Vertigo memberi tahumu tentang tak ada yang bisa diandalkan darimu. Selain Dia.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Weekend selalu menjadi moment paling menyenangkan bagi kebanyakan orang termasuk saya. Apalagi jika weekendnya berkualitas. Tolok ukur berkualitas menurut saya ndak muluk-muluk kok, yang penting ndak ngerjain tugas kantor. Kali saya akan berbagi keseruan weekend kemarin, weekend ini tergolong sangat-sangat berkualitas. *nyengir2*

Minggu kemarin, Melia Hotel mengundang komunitas Blogger Makkunraina Anging Mamiri (MAM) untuk menginap dan menikmati fasilitas yang disediakan. Undangan ditujukan untuk dua orang blogger dalam sehari, jadi saya memilih hari minggu. Rejeki anak soleh, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sureprise yang menanti lainnya adalah blind date dengan kak Ratna, salah satu blogger di MAM. Kurang berkualitas apa lagi weekend saya ini, dapat paket komplit.

Akhirnya minggu yang dinantikanpun datang juga, setelah mendapat kabar dari group line kalau saya sudah bisa check in, saya lagsung nyambar handuk. Check in-nya lebih cepat ternyata, tadinya saya mikir waktunya akan sama dengan kemarin pukul 14.00 WITA, taunya jam 12 udah bisa. 

Saya kelar siap-siapnya sekitar jam 1 siang, karena Hotel Melia cuma lima langkah dari kost-an, saya memilih leha-leha dulu sambil nungguin kak Ratna yang katanya sudah dalam perjalanan. Dari kemarin saya sudah mencuri start, kenalan duluan sama kak Ratna biar pas ketemu ndak gagu-gagu amat :D. 30 menit berlalu, doski masih belum ada kabar, jadi saya memutuskan menunggu di loby hotel saja, udah excited soalnya *maafnorak*. Btw., saya cuma bawa tas ransel yang isinya baju renang to'. Hal pertama yang ingin saya lakukan adalah berenang, soalnya sebelum Hotel Melia opening, saya sudah ngeker swimming poolnya duluan dari ruang kerja xD. Maklum kantor saya sama Melia berdampingan, jadi view kolamnya kelihatan.

Setelah melewati gate pemeriksaan, saya menunggu di Lobby. Saya memilih sofa paling pojok kanan dekat meja yang menyediakan majalah. Saya memilih membaca Majalah Dewi edisi Agustus sembari nunggu kak Ratna.

lobby *ilustrasi hotel Melia

Sofa yang saya maksud.

view lobby dari empat saya duduk

Patung ini menghiasi berbagai ruangan di Melia dengan pose-pose berbeda.
Kesan pertama, seluruh furniturenya masih baru dan bersih dari sofa, meja, hiasan meja, dan patung kayu dengan beragam pose dan ukuran. Sangat nyaman untuk menghabiskan waktu saat menunggu, ditambah dengan tersedianya bahan bacaan seperti majalah yang masih layak baca. Sewaktu saya datang, pengunjung yang ada di lobby tidak begitu ramai malah tergolong sepi. Saya sampai tidak sadar dengan waktu hingga kak Ratna sudah berdiri di dekat saya dengan menenteng tas merah yang lumayan besar. Kami berkenalan dan setelah itu saya menelpon Mas Viki, asisten Manajer PR Hotel Melia. Ternyata mas Vikinya udah pulang, katanya daritadi udah nungguin kita, ya ampun kasian mas Viki nunggu :D. Karena mas Viki sudah pulang, jadi kami akan tour bersama Mbak Citra, Sales Manajer Hotel Melia.

Setelah tas dititip sama bellboy, kami masuk lift menuju lantai 5 dimana terdapat Salon & Spa, Fitness, dan Swimming Pool serta Le Pool Bar. Kami diajak berkeliling oleh Mbak Citra, dimulai dari tempat Fitness yang menurut saya tidak begitu luas. Fitnessnya hanya untuk tamu hotel yang menginap dan Member. Jika ingin fitness, kita akan didampingi oleh personal trainer untuk membantu kita mengetahui cara penggunaan alat dan informasi nutrisi yang kita butuhkan.


ilustrasi
Jadi lantai 5 ini, setiap ruangan saling terhubung. Kelur dari tempat fitness, kami kemudian dibawa ke Salon & Spa Alma. Salonnya sedikit sempit karena hanya cukup untuk lima orang. Salon ini melayani hair treatment dan make up, minimal harga yang ditawarkan + 300 ribu. Keluar dari ruang salon, kami kemudian dibawa ke ruang spa. Saya sangat jatuh cinta dengan koridor menuju kamar spa, terkesan sangat mewah.

suka dengan lukisan di salon
separuh bagian ruang salon


favorite koridor
ruang spa untuk sendiri

for couple

ramuan :D
Btw, saya tidak begitu yakin dengan minimum rate untuk pelayanan spa, kalau tidak salah 300 ribu. Tapi ndak usah khawatir, kita bisa langsung menghubungi pihak hotel dan akan tersambung dengan Melia Connect. Seluruh informasi dapat diakses dari sini. Sepertinya ada tempat pelarian baru nih kalau hari jumat. heheehe *nyengirkuda*

Setelah itu kami ke tempat yang paling saya tunggu-tunggu yaitu kolam renang. Setelah cuma diliatin dari jendela kantor *oalahh,. Swimming poolnya tersedia untuk dewasa dengan kedalam 1,2 m rata dan untuk kids yang setinggi lutut. Disamping kolam ada ruang sauna yang lumayan besar *tapi lupa fotonya dimana*. Jadi abis berenang atau fitness, kita bisa sauna 10-15 menit. Lantai lima udah buka dari jam7 sampai jam 10 malam. Untuk Spa dan Salon terbuka buat umum, tapi fitness dan pool hanya untuk tamu yang nginap dan member. Btw, karena Melia lagi ada promo yaitu 200 ribu bisa menikmati swimming pool dan sekali makan. Syarat dan ketentuan berlaku, tapi kata mbak Citra promo ini berbatas waktu.

ilustrasi
kursinya lucu

Mbak Citra dan kak Ratna
spot paling wuenak..
Pengalaman berenang akan saya posting selanjutnya yah, soalnya seru banget. Sekalian sama pengalaman saunanya. Setelah melihat-lihat dan foto-foto kolam renang. Kita ke Bar yag ada di area pool juga. Jadi disini pihak hotel juga menerima berbecue party bagi yang ulang tahun, selamatan wisuda dan lain sebagainya.

Trainer Fitness dan Baristanya malu-malu.
Selanjutnya kita ke lantai 7, saya spesial request nih sama mbak Citra soalnya dikantor biasanya ngurus acara yang membutuhkan reservasi ruangan di luar. Trus kali-kali aja besok-besok bikin acara sendiri *uhuk*. Ruangan di lantai tujuh itu disekat-sekat jadi beberapa ruangan. Paling ujung ada mini ballroomnya yang diberi nama "Malorca" diambil dari bahasa Spanyol. Fyi, Hotel Melia ini berasal dari Spanyol jadi beberapa ruangan dinamai dengan bahasa spanyol dan sambutan dari seluruh staff hotel pakai sapaan spanyola lalu bahasa indonesia.

Malorca ballroom. Ratenya bervariasi tergantung permintaan.
Minimum rate 80 ribu cuma dapat coffee break. Min. peserta 50.
Meeting room Barcelona 1. Ada 3 lagi yaitu Barcelona 1, 2 dan 3.
Dibelakang pilar itu ada screen buat LCD. Minimum peserta 30 orang
Valencia Room, dalam bahasa Spanyol artinya keindahan. Ini meeting room untuk VIP.
Disediakan untuk para petinggi seperti Pejabat Pemerintah dan Manajer-up Perusahaan.
Special Tea/Coffee Maker di Valencia meeting room
Special tea, biasanya disajikan untuk royal family. khusus di Valencia juga.
tersedia di setiap lantai kata mbak Citra
Setelah puas berkeliling, kami diajak ke lantai 6 Merkado Restaurant, diambil dari bahasa Spanyol juga yang artinya Pasar. Btw, Saya juka dengan nama-nama ruangannya. Dilantai 6 ini kita akan disambut dengan display guci-guci yang lucu-lucu. Oh iya, kak Ratna sempet nyeletuk, nih hotel maskulin yah soalnya jarang nemu bunga. Hehe.., iya juga sih, bunganya cuma ada di Lobby doang. Pintu dan beberapa dekorasi dinding berwarna netral dan sangat classy.

Merkado
Lupa ni guci lantai mana.
ni sebenarnya foto abis dinner. tuh guci yang saya maksud.
Kata mbak Citra, Owner Hotel Melia Makassar kan suka barang-barang seperti itu dan beliau juga yang jadi pemilik toko Osaka. Kata mbak Citra, walaupun pemilik Osaka, tapi seluruh guci itu tidak diadakan dari Osaka tapi diambil dari Bali dan Luar Negeri. Biar jarang yang sama kata Mbak Citra, lebih exclusive jadinya.

Melia mencoba mempromosikan wine buatan dalam Negeri. Wine ini diproduksi di Bali.
paradisee :D
Setelah dijelaskan panjang lebar oleh mbak Citra, kami ditawari ngemil. Tadinya dikasih pilihan lunch atau nyobain dessert, tapi karena saya dan kak Ratna sudah lunch, jadi dengan malu-malu mau langsung bilang dessert aja. Bisa baca review dessertnya yang kece dan instgramable banget itu di postingan ini.

Klik, upload instagram. teman2 instagram ngiler lalu demo.
Habis ngemil-ngemil cantik dan ngobrol sama mbak Citra, kami dipersilahkan ke kamar untuk istirahat. Sebelum diantar kekamar, mbak Citra bilang kalau ntar sore mungkin tidak bisa menemani kami karena ada meeting lagi. Jadi kami dimohon mandiri. hihi. Kami diantar ke lantai 9 karena kamar kami nomor 907 tipe deluxe dengan twin bed. Kami keluar dan berpisah dengan tour guide cantik, terima kasih mbak Citra lalu kami berpamitan.

our deluxe room. Kamar mandinya pakai tirai kok.
gaya yoga baru. *dipaksa*
view diluar hotel itu sepertinya tak asing..
ada meja kerjanya.
bathroom.
Rate kamarnya katanya 800 ribu, tapi di web ada yang 500-an deh kalau ndak salah. tapi silahkan di-cek yah. Fasilitas kamar untuk deluxe ini udah ada mini barnya, ada 4 botol minuman ringan dan satu coklat yang free untuk malam pertama. Ada hair dryernya, baju mandi, handuk dan TV, kurangnya apa yah? emm, ndak ada lah soalnya teman bobo juga udah ada kak Ratna. Karena kami masuk kamar sekitar jam setengah 4, jadinya ndak ada waktu buat bobo siang. Abis sholat, saya pamit sama kak ratna buat balik ke kosan karena mau ngambil baju buat dinner *jiah. Ntar mas Viki mau ngajakin kita dinner, jadi harus maksimal *mulai ganjen*.

Saya bakal lanjutin cerita dinner dan berenangnya di postingan berikutnya yah. Biar ndak panjang-panjang amatlah postingan ini. Okay,, see ya di next postingan...


Share
Tweet
Pin
Share
5 comments
Newer Posts
Older Posts

Welcome :)

You will find me here, in every letters I've ever wrote. I build my history for my self and you. One day, we'll meet somewhere and talking about this blog :).


Read - Feel - Share



Much Love


~Ten

Featured Post

Monday Healthy Drink & Food, New in Town!

Hello Makassar People,, Perkenalkan kami dari Monday, bisnis kami bergerak di bidang kuliner. Monday menyediakan minuman sehat yang ...

Instagram

Search for

Personal Note

Convey from me even a single verse
- Rasulullah (peace be upon him)

Total Pageviews

Categories

  • Mind's Talk
  • Sajak
  • Daily move
  • Friends
  • Acne Skincare
  • Life style
  • Work & Money
  • Jalan-jalan
  • Books
  • Review Film
  • Makassar
  • Place and Food
  • Product Review

Popular Posts

  • RUMI : First Project that We Build Together
    Photo by  Timothy Buck  on  Unsplash Gambar diatas adalah salah satu keadaan yang sangat-sangat saya inginkan dimasa depan. Dimana s...
  • Review Skincare : Herbal Face Food
    Kali ini saya akan mereview tentang skin care yang cukup hits di female daily. Seperti janji saya di postingan sebelumnya , akhirnya ke...
  • Review : Airin Skincare
    percobaan pertama, :D Kali ini saya akan menulis pengalaman menggunakan skin care "racikan". Awal tahu produk ini dari t...
  • The Future Letter for My Own Self : the Beginning
    Friday, May 13 2016 Apa kabar Ten? Bagaimana harimu? Apakah sekarang kamu sedang bersantai di bangku taman, ditengah kota yang pen...
  • Review Sebamed Clear Face : After 3 Months!
    Paket Sebamed for Acne Finally, bisa ngereview lagi. :) Setelah vakum untuk beberapa lama, akhirnya saya kembali dengan banyak ba...

My Bloglovin

Follow

Personal Note

Someone can't help everyone but Everyone can help someone~Ronald Reagen

Member of

Blogger Perempuan

recent posts

Blog Archive

  • ►  2019 (6)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2018 (18)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (4)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  April (1)
    • ►  January (1)
  • ▼  2016 (74)
    • ►  December (1)
    • ►  November (5)
    • ▼  October (10)
      • Bantimurung : Mari Sejenak Lupa
      • 3 kalimat
      • Yang Pernah Patah
      • Inferno dan Mimpi lain di Masa Depan
      • Snowden : Dramatisasi dari Kisah Nyata
      • Review : Merkado Restoran by Melia Hotel
      • Vertigo : Saat Indera Menipumu
      • Super Holiday in Melia Hotel Makassar
      • Olahraga Bukan Sekedar Trend : Yoga dan Fitnes
      • Night of Trupetees : We got More
    • ►  September (4)
    • ►  August (8)
    • ►  July (19)
    • ►  June (8)
    • ►  May (10)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (88)
    • ►  December (10)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (20)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
    • ►  February (11)
    • ►  January (20)
  • ►  2014 (56)
    • ►  December (16)
    • ►  November (10)
    • ►  October (6)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (13)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
  • ►  2013 (40)
    • ►  September (9)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (14)
    • ►  January (6)
  • ►  2012 (106)
    • ►  December (11)
    • ►  November (2)
    • ►  September (9)
    • ►  August (5)
    • ►  July (20)
    • ►  June (15)
    • ►  May (15)
    • ►  April (9)
    • ►  March (6)
    • ►  February (8)
    • ►  January (6)
  • ►  2011 (26)
    • ►  December (24)
    • ►  November (2)

Blogger MAM

Translate

My Blog List

Followers

Member of

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose